Assalamualaikum, hai penggemar cerita hantu. Panggil aja namsaya mlenyek, di sini saya akn menceritakn sebuah pengalamanku yang bagi ku sangatlah seram. Bagaimana bsa saya bilang seram karna dalam 1 minggu saya di temui sosok kuntilanak 3 kali. Langsung aja ke cerita, awal mula kejaian adalah pada saat saya mulai berangkat mengais rejeki sebagai penjual sayur keliling.
Umumnya saya penjual sayur berangkat sekitar pukul 12 malam, selesai belanja sekitar pukul 2 malam. Aku rasa semua sudah siap dan beres saya pun beranjak pulang untuk membereskan daganganku atau bahasa jawanya (nguntingi). Semua selesai saya kerjakn tinggal saya nunggu waktu berangkat ke lokasi jualanku yang sangat jauh itu, biasanya saya berangkat sekitar jam 2.30 bahkan lebih.
Di jalan sekitar 4 km dari rumahku, kebetulan sedang ada perbaikan jalan karna jalan itu di tutup terpaksa saya harus cari gang atau jalan alternatif lain supaya bsa tembus ke jalur itu tadi. stlah saya putar balik di sana saya lihat sebelah kanan jalan ada sebuah gang kecil. Aku kira itulah jalan yang menghubungkan jalur ke lokasiku. sekitar 10 meter Stlah saya masuk tibalah saya di sebuah pertigaan.
Jalan satu menuju ke barat, jalan satu menuju ke selatan. Karna 1 kalinya saya lewat di area tersebut, saya menyempatkan untuk berhenti sembari berkata dalam hati “jalan mana yang harus saya lalui”. Tapi di situ saya yakin kalo jalan yang menuju ke arah baratlah yang benar karna kalo arah ke selatan itu sama sekali tidak ada penerangan nya atau lampu, sedang yang ke barat sangat terang. Karna posisi motor ku yang agak ke selatan sedikit terpaksa harus saya mundurin sedikit supaya saya bsa jalan ke barat.
Pas saya mau menancap gas untuk jalan, tanpa sadar saya seperti melihat bayangan besar putih di arah selatan tadi. Karna saya penasaran saya memberhentikan laju motor dan mencoba untuk kembali melihat apa yang ada di sekelebatan saya tadi karna jarak motor saya dan pertigaan tadi tidaklah jauh sekitar 10 meteran, saya memutuskan buat melihat dg jalan kaki.
stlah sampai di pertigaan tersebut, spontan saya melihat ke arah selatan dan dg rasa penasaran yang tinggi. Astagfirullah itu yang keluar dari mulutku karna benar bayangan itu adalah sosok kuntillanak yang bergelantungan di awang-awang. Tanpa pikir panjang sambil menyebut Allahuakbar saya lari terus pergi dg motorku. Hal itu ternyata belum selesai sampai disitu, sobat.
Kejaian serupa terjadi lagi tepatnya hari rabu kalo yang kemarin itu adalah hari senin. Sungguh saya sampai menangis tersedu sedu. Wong arah jalan itu ke selatan sedang sosok itu tepat berada di samping pertigaan itu. Apalagi motor saya lampunya cukup redup jadi menambah rasa yang mencekam suasana. Ya Allah ternyata kejaian serupa terjadi lagi di hari jum’at. Kali ini saya benar benar ketsayatan. Sampai saya mikir ada apa kok seminggu ini saya menemui sosok itu terus sampai 3 kali.
Ada apa sama saya, memang saya punya salah sama sosok itu “hal itu yang saya ucapin”, di samping saya ketsayatan pada hari minggunya saya di bawa lagi rasa penasaran karna seminggu itu ia menampakkan diri selalu selang 2 hari. Senin, rabu dan jumat dan ini di hari minggu sudah tidak lagi saya merasa tsayat lagi semula perasaan tsayatku menjadi geram marah dan jengkel karna kenapa selalu menemui sosok itu terus-terusan.
Sebelum saya masuk di gang tersebut saya sengaja berhenti untuk mempersiapkan diri buat menghadapi ia jika ia masih nongol lagi sembari berkata “nek koe iseh metu meneh titenono tak gebok ndasmu ngo kayu iki“, ini bahasa jawa. Kalo bahasa indonesianya “kalo kamu masih keluar lagi saya gak akn segan-segan buat mukul kamu dg kayu ini”. Kayu ini yang biasa saya pake buat menykamurkan gerobak sayur ku biar gak berat sebelah.
Stlah saya berucap seperti itu saya langsung maju dg motorku sedang kayu itu saya genggam erat di tangan kiri ku. Bismillah, tapi anehanya ia sudah tak lagi nongol. Sampai saya tungguin kurang lebih 5 menitan ia masih juga nggak nongol (terlihat). Lalu saya sudah merasa cukup, saya tinggalin itu lokasi terus saya lanjutin untuk pergi ke lokasi jualanku. Waktu sekitar pukul 9, waktu saya biasanya pulang jualan karna gang itu adalah jalan satu satunya menuju ke arah rumah saya lewati saja.
Tapi anehanya lagi, kok di tempat itu jadi rame seperti ada kerja bakti atau bersih-bersih desa. Spontan saya berhenti laju motor dan mencoba bertanya ke salah satu warga desa itu.
Aku: ada apa pak kok rame gini?
Warga: kerja bakti mas.
Aku: pak maaf sebelumnya saya mau tanya.
Warga: iya mas tanya apa?
Aku: kok seminggu ini saya di temui sosok kuntilanak 3 kali, hari senin, rabu dan jumat. Kenapa tho pak ada apa sebetulnya?
Warga: loh! Mas juga ngalami tho kirain cuma warga di sini aja. Iya mas sosok itu menampakkan diri sama tante-tante yang mau berangkat ke pasar tapi kalo soal harinya sama nggak sama mas kurang tahu saya.
Warga lagi: hari sabtu kemarin di buat ruwatan mas untuk meminta agar sosok itu jangan mensayat nsayati warga sini lagi.
Aku : pantesan tadi pagi saya tantang ia gak nongol lagi, sudah di usir tho. (dalam hati ku yang bicara).
Usut demi usut ternyata sosok itu tidak terima dg rumahanya di tebangi, yaitu bambu yang tumbuh di area itu. Nah itu cerita pribadi yang saya alami waktu itu. Semoga menghtanter sobat sobat KCH. Sekian dari saya, percayalah dia ada di sekitar kita hidup berdampingan dg kita (manusia), wassalam.
EmoticonEmoticon