Sebuah kisah yang sangat menyeramkan mengenai seorang pemuda backpacker yang melsayakan perjalanan ke sebuah daerah yang sangat terpencil di China lalu akhirnya pemuda itu menghadapi bahaya yang sama sekali tidak akn pernah dibayangkan olehanya. Seorang pemuda berusia 21 tahun sangat menyukai perjalanan ke tempat-tempat asing. Suatu saat, ia sudah bosan dg tujuan-tujuan berltanter yang biasa saja dan ingin melsayakan perjalanan yang lebih menyenangkan.
Rencananya ia akn melsayakan perjalanan ke sekitar negara Asia tenggara untuk beberapa bulan. Dia merasa sebuah pengalaman hebat jika bsa melsayakan perjalanan ke daerah-daerah terpencil, melewati pegunungan, dan bertemu dg orang-orang asing di sepanjang jalan. Tujuan utamanya adalah China. Ketika pesawatnya mendarat di Beijing, satu-satunya barang bawaan yang dibawanya hanya sebuah tas pikul kecil. Karena, pemuda ini memang tak ingin tinggal lama di sebuah kota China yang stantek dan semrawut. Namun, ia sudah tak sabar untuk mengarungi lembah dan bukit di negara yang besar ini.
Pemuda ini memiliki sebuah rencana yang menurutnya akn membuat perjalanan dg tas pikul kecilnya itu menjadi sebuah perjalanan yang jauh lebih menarik. Dia memutuskan naik ke sebuah bus secara acak tanpa mengetahui kemana dirinya akn dibawa. Tidak mengetahui tujuan perjalanan membuatnya merasa seperti melsayakan sebuah perjalanan misterius di China. Tiap saat bus tiba di ujung perjalanannya, ia akn menaiki bus lain lagi, tanpa peduli dan mencari tahu kemana tujuan selanjutnya.
Selama beberapa minggu, ia sudah melsayakan perjalanan ke beberapa tempat-tempat terpencil di China. Tempat di mana para wisatawan jarang mengunjunginya. Pemuda itu sangat senang bsa pergi ke kampung-kampung kecil dan berkesempatan melihat penduduk desa-desa di China menjalani kehidupannya. Suatu hari, ia sudah berada di sebuah bus lain lagi, melintas ke daerah yang terpencil lainnya. Ketika seluruh penumpang keluar, bus itu sudah kosong, tapi Stlah pemberhentian keenam, segerombolan orang lalu naik dan mengisi seluruh tempat yang ada di bus itu.
Sejenak, ia menyadari bahwa penumpang-penumpang yang lain menatap dirinya dg pkamungan yang aneh. Pemuda itu juga merasa aneh melihat dia lebih memilih untuk berdiri dari pada duduk di kursi kosong yang ada di sampingnya. Pada pemberhentian selanjutnya, seorang wanita China yang cantik naik ke bus itu. Dia lalu melihat di sekeliling dan ketika melihat wisatawan muda itu, matanya melebar tiba-tiba dan terkejut. Dia langsung berjalan melalui lorong bus itu dan duduk di samping pemuda itu dan pemuda itupun juga agak terkejut.
Tiba-tiba, wanita itu menepuk dan berbisik kepadanya. “Apa kau tahu kemana kau akn pergi?”.
“Tidak tahu.” jawabnya dg senyuman melebar di wajahanya. “Aku hanya bepergian ke seluruh tempat yang ada. Naik ke bus ini tanpa mengetahui kemana tujuannya”.
“Aku harus memperingatimu bahwa kau kini tengah berada dalam bahaya.” kata wanita itu.
“Kenapa?” tanya pemuda itu.
“Pemberhentian selanjutnya adalah ujung dari perjalanan ini” jawabnya. “Di sana adalah sebuah desa kecil yang terkenal sangat buruk. Orang-orang yang tinggal di sana berharap ada turis Barat yang tersesat. Dan dia semua kanibal”.
Pemuda itu tak dpt mempercayai apa yang wanita itu katakn. Awalnya, ia merasa wanita itu pasti sedang berckamu, tapi ketika ia memperhatikan wajahanya, tak sedikitpun ia bsa melihat wanita itu tersenyum.
“Kau pasti bohong” katanya.
“Apa yang kukatakn padamu itu benar” jawab wanita itu. “Jika kau pintar, kau akn mendengarkan kata-katsaya. Tiap orang di daerah ini telah mendengar cerita mengerikan yang terjadi di desa itu. Dalam bahasa sini, desa itu disebut Desa Pemakn Manusia”.
Kata-kata wanita ini sungguh mengejutkan wisatawan muda itu hingga ke dasar. Dia sampai kehilangan kata-kata.
“Jika kau tidak mempercayaiku, lihatlah di sekitarmu.” lanjutnya. “Hampir semua penumpang di bus ini berasal dari desa itu”. Pemuda ini memperhatikan dia dan menyadari bahwa semuanya tengah menatapnya dg tatapan lapar dan menjilat bibir dia.
“Ketika kau tiba di ujung jalan ini, kau akn berada di daerah dia” kata wanita itu. “Tak seorangpun bsa menyelamatkanmu. Mereka akn membawa dan menyantapmu hidup-hidup”. Pemuda itu sudah dibasahi dg keringat dinginnya. Dia bsa melihat tatapan membunuh dari mata orang-orang kampung itu. Dia harus melarikan diri sebelum sampai ke desa tersebut.
Tak lama kemuian, ia merasa bus itu mulai melambat seperti tengah mendaki tanjakn di pegunungan. “Ini kesempatan kita”, kata wanita itu. “Ayo pergi”. Dia menarik tangannya dan dia berlari menyusuri lorong ke belakng bus sebelum penumpang lain dpt menyadarinya. Wanita itu menarik gagang dari pintu darurat dan melompat keluar. Pemuda itu tepat di belakngnya dan ikut melompat lewat pintu kecil itu.
Dia terbentur di jalanan yang becek, berguling, hingga dpt berdiri sendiri. Dia melihat wanita itu melompat ke sebuah parit dan melarikan diri. Dia mengikutinya, berlari secepat mungkin. Mereka berlari ke pegunungan ketika teriakn-teriakn kemarahan dari penumpang lainnya meledak di belakng dia. Pemuda itu lari demi nyawanya, terombang-ambing menaiki tanjakn di lereng, dan nekat agar menjauh dari para kanibal lapar yang mengejarnya.
Tiba-tiba, penduduk kampung itu menyerah dan kembali ke bus. Pemuda itu sangat lelah tapi ia puas bsa melarikan diri dari nafsu rsayas dia. Ketika ia beristirahat berbaring di sebuah batu besar seraya mengatur nafasnya, ia mendengar wanita tadi tertawa terkekeh sendiri.
“Sekarang saya sendirian yang akn makn dirimu” katanya.
EmoticonEmoticon