Hai namsaya fariz ini adalah ceritsaya yang ke 2 oke tanpa berpikir panjang langsung saya ceritain. Waktu itu masih tahun 2004 saya dan teman sekelasku Andi. Alvin dan ciko kita pergi ke bogor untuk mengerjakn tugas kelompok sampai di bogor sekitar jam 22:35 wib. Kita pergi ke pemukiman yang sangat sepi, kita berjalan menelusuri rumah rumah yang terlihat seperti tak berpenghuni.
Semua lampu dirumah mati tetapi ada 1 rumah yang lampunya menyala. kita lalu pergi ke rumah itu. Assalamualaikum, katsaya dan teman teman tetapi tidak ada yang menjawab. Kita pergi ke rumah sebelah yang lampunya mati dan tetapi tidak ada yang menjawab juga. Perasaanku mulai tidak enak waktu itu dan andi pun ketsayatan. Alvin dan ciko berusaha merajuk Andi supaya tidak tsayat. stlah andi mereda kami lanjut berjalan.
Kami pun sampai di kampung pulo geulis kami menginap di rumah teman bernama Ais ia orang kaya dan juga baik hatinya. Kami bertiga pun menginap dirumahanya andi. Ais dan alvin tidur dilantai 2 sedangkan saya dan ciko dilantai 3, saya tidur di dekat jendela. Sekitar pukul 02:30 saya masih belum tidur dan ciko tertidur tiba tiba terdengar suara dari luar jendela memanggil namsaya. Aku pun menengok ke jendela dan itu adalah Andi, saya pun keluar rumah untuk menemani andi. Aku dibawa andi kerumah yang besar, di ini rumah siapa? cakapku.
Andi : ini rumah pamanku.
“yang bener kamu jawabku lagi”
Andi : iya bener.
“di, kok mukamu pucat sih dan tanganmu dingin, jawabku lagi”
Andi : saya kurang sehat, saya mau tidur disini kamu juga tidur disini yah menemaniku.
“ntar gimana ais ia nyariin saya? jawabku”
Andi : ntar kita pulang jam 07 pagi.
“ya sudah deh jawabku”
Pada pukul 01:00 terdengar suara suara aneh yang menyeramkan dari suara anak kecil, suara ketawa, suara jeritan, suara menangis dan tidak tahu kenapa angin kencang sekali. Lalu terlihat bayangan yang lalu lalang kesana kemari apalagi sesosok besar dari luar rumah. Sampai pukul 02:30 saya tidak bsa tidur dan perutku lapar, saya pun ke dapur untuk mengambil maknan dan hanya satu maknan yaitu mie rebus. Sesudahku makn saya dikejutkan dg sesosok kepala buntung yang menggelinding lalu saya pun pingsan. Saat saya bangun kembali, saya sudah dikelilingi orang orang dan datanglah andi, ais, alvin dan ciko.
ais : kamu tidak apa apa?
saya : apa yang terjadi?
ais : kamu hampir saja kehilangan nyawamu karena dibawa oleh penghuni rumah kosong itu.
“lho itu kan rumah yang besar itu rumah paman andi (dalam hatiku)”. Aku langsung bangun dan ustad menghampiriku. Lalu saya diberi air putih dan langsung saya minum. Sesudahku minum air itu, saya langsung muntah muntah dan ustad pun membacakn ayat ayat al-quran. Sesudah saya enakn saya menceritakn nya pada teman teman, ustad, pak RT dan lain nya. Terima kasih sudah baca artikel ku ini, maaf panjang ceritanya dan kurang seram.
EmoticonEmoticon