Halo nama ku Fitra Rama sudah tak asing lagi kan dg nama ku, ini ceritsaya yang ke 4 di KCH dan ini cerita sambungan dari Misteri Pulau Balunyawa, langsung aja deh ke ceritanya dan Ingat “Jangan pernah membaca ini sendirian“.
Perempuan iblis itu berbicara kepada krisna sepertinya ada 1 orang yanng mendengar pembicaraan kita kamu harus membunuh nya krisna, krisna pun menjawab saya sudah mengetahuinya ia adalah rendi anak dari kepala desa saya akn membunuhanya dan semua warga desa sambil tersenyum manis. Aku yang mendengar krisna bilang mau membunuh ku dan warga desa membuat ku teriam membuat ku tak percaya semua ini, saya ingin lari, saya ingin teriak, saya sangat ketsayatan tetapi tubuhku tak mau mengikuti perintahku sama sekali.
Kenapa ini, kenapa tubuhku tidak bsa bergerak, krisna mulai jalan ketempatku dg membawa sebuah pisau di tangannya, saya sangat tsayat saya mau lari tapi tubuhku tak bsa bergerak mau bicara suara ku pun tak keluar, akhirnya krisna sampai di sebelah ku ia nyengir dan ketawa “Hahahaha”, Rendi ia bisikin di telinga ku malam ini waktunya kau mati tapi sebelum itu saya ingin kau melihat semua warga dan orang tuamu mati di depan matamu tersenyum dg manis ia memeluk ku dan langsung menjabak rambut ku sambil menyeret ku keluar goa dan menuju pemukiman warga, saya teriak krisna jangan. Ampun Krisna, ampun jangan bunuh saya dan warga yang ada disini krisna ampun (sambil menangis).
Krisna tak mau menghiraukan ku ia tetap terus berjalan dan sambil menyeret ku. Akhirnya Kami pun sampai di pemukiman warga desa, krisna melepaskan rambutku yang telah di jambak nya, saya yang tertidur lemas sudah tidak bsa berbuat apa apa lagi. Aku hanya bsa menangis seakn saya tidak percaya semua ini, Krisna berbicara kepadsaya kalian semua akn mati dan terlebih itu saya akn membuat mu mati dg tersiksa tanpa basa basi krisna langsung menusuk pisau di pahsaya di tusuk sampai ke dalam mengenai tulang ku rasa nya sakit dan perih.
Aku teriak ampun krisna ampun, dan krisna pun memutarkan pisaunya yang menancap dipahsaya di situlah semakin saya teriak dan menangis ampun krisna, krisna tidak mempedulikan ku ia terus menusuk dan memutarkan pisaunya di pahsaya dan menarik pisaunya, darah ku yang mengalir banyak membuat ku mati rasa saya ngak bsa berdiri yang saya bsa cuma berteriak kesakitan dan krisna menusuk telapak kakiku dan di putarnya kan lagi pisau yang menusuk telapak kaki ku di tusuk lagi 2 kali dan darah ku muncrat seperti air mengalir, Stlah itu krisna membangunkan ku yang sedang terbaring kesakitan di tanah dan ia mengikatku di pohon Stlah itu krisna pergi meninggal kan ku ia menuju ke pemukiman desa. Aku berusaha melepaskan diri tetapi usahsaya sia-sia, saya hanya bsa pasrah dan berdoa .
10 menit kemuian saya mendengar suara teriakn dari pemukiman warga, suara jeritan saya hanya bsa teriam, saya tidak bsa melsayakan apa-apa, dan akhirnya saya melihat krisna ia membawa beberapa orang ke hadapanku ternyata orang itu adalah keluarga ku, ayah ku, tanteku, sepupuku dan adik adik ku. Dan keluarga di bunuh secara sadis adik ku dan sepupuku di bakar, orang tua ku di penggal kepalanya di hadapanku, saya tidak berbuat apa-apa, berteriak pun saya tidak bsa, yang bsa saya lsayakan adalah melihat keluarga ku yang mati di hadapanku, Krisna adalah Manusia yang kejam yang ku kira selama ini salah krisna yang baik itu adalah Penyihir ilmu hitam.
Selepas semua keluarga ku mati ia berkata kepada ku kalau ada 1 orang lagi yang belum ia bunuh yaitu pendeta perempuan yang ada di pulau balunyawa. Krisna pun bergegas pergi mencari pendeta itu selepas krisna pergi, tiba-tiba dg kagetnya pendeta itu keluar dari semak-semak yang berada di sebelah ku, ia melepaskanku dan mengajsaya pergi dari pulau ini, saya yang tidak sanggup berjalan lagi karna luka yang ada di pahsaya dan akhirnya saya pun pingsan.
Aku tersadar dari pingsanku, saya melihat di sekeliling ku saya bertanya dimana saya? saya berada seperti di ruangan yang gelap, yang cuma ada sinar dari lentera, saya melihat pahsaya yang luka sudah di obati, mungkin pendeta tadi yang mengobatiku, tapi dimana pendeta itu. Aku mau mengucapkan terima kasih kepadanya. Aku berdiri dan saya pun ingin mencari pendeta wanita itu, saya membuka pintu yang ada di ruangan ini, dan saya pun melihat bercak darah yang sangat banyak, saya mengikuti jejak darah itu dan saya melihat pendeta itu yang sudah bergeletak di bawah dg tangan yang memegang perutnya yang berlumur darah, saya langsung mendekati pendeta itu dan saya baringkan kepalanya di pahsaya siapa yang melsayakan ini? apakah krisna? pendeta itu mengangguk dan air mata ku pun keluar lagi, melihat kejaian ini yang tidak pernah saya bayangkan.
Pendeta itu berbicara kepadsaya hentikan krisna ambilah buku yang pernah ia baca di dalam goa di dekat hutan, dan bakar buku itu sebelum matahari terbit. Goa yang di dekat hutan, goa yang pernah saya masuki saat mengikuti krisna, tak lama kemuian pendeta itu menghembuskan nafas terakhirnya, saya berjanji akn membalas kan dendam kalian semua. Aku akn membunuh krisna dan menguburkan kalian semua!! Aku lihat jam, jam menunjukan pukul 01.30 saya punya waktu 4 jam sebelum matahari terbit, saya bergegas menuju kehutan, saya melewati jalan yang jarang di lewati para penduduk desa supaya saya tidak ketahuan krisna.
Saat saya berjalan tak saya sangka krisna sedang berdiri di hadapanku, dg membelakngiku ia berkata tikus kecil akhirnya kau kutemukan, tinggal membunuh saja saya akn mendptkan apa yang saya mau, wajah yang cantik dan awet muda “Hahahaha” (ketawa kegirangan ). Krisna menghadap ku dan sambil tersenyum menyeramkan dg memegang pisau yang di lumuri darah, tanpa basa-basi saya pun lari dg lari ku yang pincang karna bekas tusukan di pahsaya yang di sebabkan oleh kerisna. Aku paksakn lari walaupun kaki ku kesakitan, saya lihat kebelakng ternyata krisna sudah tidak mengejarku lagi, mungkin ia ketinggalan di belakng. Aku mendengar suara langkah kaki datang menghampiri tempatku dan saya pun bersembunyi di balik semak-semak sambil mengintip siapa yang datang, ternyata itu krisna ia datang sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
Jantungku berdetak kencang, mudah mudahan saya tidak ketahuan, kalau ketahuan akn mati disini saya, krisna melewati ku, hati ku pun lega. stlah krisna agak jauh dari ku, saya pun keluar dari semak-semak, saya melangkah pelan-pelan supaya krisna tidak mendegarkan suara langkahku, Stlah agak jauh saya pun lari waktu menunjukan pukul 3.00 akhirnya saya pun sampai di goa, saya masuk ke dalam goa mengambil api lantera yang berada di gua dan buku yang di katakn oleh pendeta. Sewaktu saya mau membakar buku itu, krisna melihatku dan ia berteriak Rendi akn ku bunuh kau, saya akn membuat kau mati secara perlahan akn ku potong bagian tubuhmu itu.
Krisna lari ke hadapanku dan langsung mencekik ku, lentera dan buku itu pun terjatuh, api dari lentera itu menyebar ke tanah, mati kau rendi semakin keras krisna mencekik ku. Aku tidak bsa ngomong, suara ku tertahan di tenggorokan, kaki ku mulai mengambang. Aku pikir ini saatnya saya akn mati, maafkan saya pendeta, saya tidak bsa membakar buku itu, tanpa dg sadar Stlah saya mengatakn perkataan itu saya teringat kalau saya membawa jepit kuku yang ada pisaunya, sewaktu saya mau pergi untuk membakar buku itu, saya masukan tangan ku ke dalam ssaya celansaya.
Ah sial tangan ku tidak sampai, ku coba lagi akhirnya kudptkan ku buka penjepit kuku dan saya keluarkan pisau nya lalu langsung ku tancapkan pisau itu ke tanganya. Dia melepaskan ku dari cekikan nya berjalan mundur dan iapun berteriak sialan kau rendi, saat ia mulai mendekatiku lagi untuk membunuhku, saya pun langsung mengambil buku itu dan ku lempar buku itu ke dalam api lentera yang terjatuh tadi. Lalu krisna berteriak kesakitan tubuhanya terbakar dan ia bersumpah akn membunuhku, krisna pun lenyap dan saya pun bsa bernafas dg tenang. Aku ambil abu buku itu kumasukan ke dalam guci dan langsung saya tanam di dalam goa tersebut dan akhirnya sinar matahari terbit mulai terlihat dg sisa kekuatan ku yang masih ada, Aku ingin mengubur semua penduduk desa dg layak.
Dan sepertinya saya ingin mengubur pendeta itu duluan, ia lah yang telah menolongku, dg sekuat tenaga saya menggali tanah itu dan akhirnya siap juga, jasad pendeta itu ada di sebelah kuburan nya nanti aja deh saya kuburnya. Aku mau istirahat sebentar, sebelum itu saya melihat wajah pendeta itu dan saya mengucapkan terima kasih banyak kamu rela mengorbankan nyawamu demi saya.
Aku pun meninggalkan jasadnya dan memilih untuk beristirahat sebentar di bawah pohon yang rindang dan tanpa tersadar saya telah tertidur. Ya tuhan saya harus segera menguburkan jasadnya saya bergegas menuju kuburan yang saya gali tadi dan melihat jasad pendeta itu sudah tak ada. Aku melihat kedalam kuburan juga tak ada, kemana jasad itu, jangan-jangan “Bruk” Sebuah kayu menghantam tubuhku, saya masih sadar tapi tubuh ku tak bsa di gerakn dan saya melihat sekarang “saya berada di dalam kuburan yang saya gali tadi” dg samar-samar saya melihat ternyata pendeta itu lah yang telah “Menguburku”.
EmoticonEmoticon