Perkenalkan namsaya Dian Desfiana. Sedikit cerita ini pengalaman nyatsaya ketika kira-kira umur 10 tahun ketika sedang pulang ltanteran dari Garut. Ketika usai berltanter, saya dan kedua orang tua berkunjung ke rumah kerabat ayah di cibatu Garut. Ketika sampai disana, ayahku ingin berziarah ke makn kerabatnya yang sudah meninggal dan sayapun ikut ke makam itu yang tak jauh dari rumahanya.
Ketika sampai disana, saya dan ayah berdoa sambil memejamkan mata dalam keadaan berjongkok. Ketika ayahku sedang khusyu berdo’a, saya yang tak iam pun menoleh ke belakng. Ternyata di belakngku itu ada sebuah lapangan hijau kosong yang sangat indah dg adanya beberapa pepohonan yang rindang. Sontak saya tersenyum lebar melihat pemkamungan itu dan berniat ingin jalan-jalan bersama ayah dan tanteku kesana, sambil melihat ke arah ayahku yang masih berdoa.
Aku pun kembali berdoa, dan lagi melihat ke belakng. Betapa terkejut kala itu di lapangan hijau itu di tengahanya ada sebuah rumah gubuk yang kecil dan sedikit gelap. Aku terheran kenapa ada rumah gubuk itu sedangkan tadi tidak ada? Aku pun kembali berdoa, karena penasaran sayapun melihat lagi ke belakng sambil tsayat dan merinding. Ternyata obyek yang berada di belakng saya itu bertambah.
Pertama lapangan hijau kosong, kedua adanya rumah gubuk di tengah lapangan itu, dan ketiga ada nenek-nenek memakai baju kebaya jaman dulu dg kain di kepala nya sedang menyapu halaman membelakngiku. Aku terheran, siapakah itu? Akupun kembali berdoa dg perasaan merinding. Karna ayahku belum selesai juga membaca doa, saya yang masih penasaran dg apa yang di belakng itu, menoleh lagi ke belakng dan yang saya dpti masih ada nenek itu dan ia berbalik badan melihat kepadsaya.
Betapa terkejutnya yang saya lihat ternyata nenek itu bermuka rata. Sontak saya memeluk ayahku dg erat, ayahku bingung ada apa dg diriku, hingga akhirnya kami pulang kembali ke rumah dg keadaan saya yang menangis. Ketika sampai saya bercerita kepada orang-orang dirumah itu dan kepada tanteku. Mereka bilang tidak ada lapangan hijau kosong seperti yang saya ceritakn, tapi disitu hanya ada hutan bambu. Aku terkejut dan melanjutkan menangis karena ketsayatan. Maaf kalau tidak seram tapi ini yang terjadi padsaya.
EmoticonEmoticon