Arwah Penasaran Penunggu Perempatan Jalan

Sebelum membaca cerita berjudul, Arwah Penasaran Penunggu Perempatan Jalan. Berdoa terlebih dahulu, karena bsa saja ini terjadi kepadamu ketika kamu sendirian. Kisah ini nyata, nama dan tempat memang benar adanya bukan dikarang ataupun hanya sebuah cerita belaka (hoax). Saya john, kembali mengingatkan kepada kamu untuk “Jangan pernah baca ini sendirian”. Dan bagi yang ingin beli kaos KCH, silahkan mengunjungi link berikut http://cerita-hantu.com/product-kch/ stok terbatas. Selamat membaca kisahanya, sahabat reader KCH.

Namsaya Risna, Entah kenapa harus saya yang melihat dan mengalaminya, padahal saya sangat tsayat dg hantu. Walaupun hanya cerita, tapi kadang membuatku tidak bsa tidur. Apalagi harus sampai melihat sosok hantunya, tapi semua sudah kehendak-NYA. Kejaian itu terjadi begitu saja, malam itu adalah acara hal yang biasa. Malam yang selalu kulalui dg malam-malam yang sama.

Malam dimana, saya harus berdiri menunggu angkutan yang menuju ke arah rumahku di daerah Antapani, Bandung. Aku biasa pulang di jam larut malam, selama hampir 3 tahun saya melalui jalan itu, saya tidak pernah mengalami kejaian macam-macam. Yang saya tsayatkan hanya orang jahat atau jambret, tapi malam itu bukan orang jahat yang saya hadapi, melainkan kejaian menyeramkan.

Jam ditanganku menunjukan pukul 11 malam, saya masih berdiri di perempatan besar malam itu. Cahaya lampu dari arah sebrangku cukup menerangi tempat dimana saya berdiri. Aku berdiri di belokan itu, tiba-tiba entah dari mana datangnya, disebelahku berdiri seorang perempuan memakai baju hitam terusan. Aku melirik ke arahanya, awalnya saya tidak curiga sedikitpun. Aku berpikir, ia juga sama sepertiku, menunggu angkutan yang lewat.

Malahan saya jadi merasa tidak tsayat, karena ada orang lain yang juga menunggu angkutan di tempat itu. Perempuan itu, nampak seperti seumuran dgku. Badan nya kurus, wajahanya cantik, rambutnya lurus hitam lebat, bibirnya merah dan saya tidak curiga apa-apa. Karena penampilan nya seperti sewajarnya manusia, namun ketika saya sedang memperhatikan nya. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh suara seseorang yang berteriak ke arahku.

Angkot berwarna cokelat itu berhenti di depanku, saya refleks melihat ke arah suara itu. Sopir dg topi lusuh melirik ke arahku, saya langsung melangkah masuk ke dalam angkutan kota yang kosong itu. Hanya ada saya, pak sopir, dan wanita itu. Benar dugaanku, ia menunggu angkot juga, sekarang di angkot itu hanya ada 3 orang. Aku duduk di belakng dekat pak sopir, sedangkan wanita berbaju hitam itu duduk di sudut dg kepala tertunduk.

Hingga mukanya yang cantik, tertutup oleh rambutnya yang hitam dan gelap. Namun tidak pernah terlintas di pikiranku kalo itu adalah … “Kiri, pak” saya berteriak lantang. Ketika pkamunganku mulai tertuju kepada tugu yang menyerupai sebuah pensil itu. Tugu sebuah universitas, sang sopir meminggirkan mobilnya sambil melihat ke arah spion. Dengan perlahan dan sedikit menunduk, saya turun. Perempuan tadi, mengangkat dagunya, melirik kepadsaya sambil tersenyum.

Aku balik tersenyum, walau sangat ksaya dan tampak aneh. Aku turun dari angkutan itu lalu membayar ongkos, ada yang aneh dg raut wajah sopir itu. stlah saya membayar ongkos, saya beranikan diri melihat wanita yang berada di dalam angkutan itu. Wanita yang berada di dalam angkutan itu, masih dg posisi yang sama, ia terus memperhatikanku.

Sampai, astaga dari dalam angkutan itu. Kepala wanita itu, memutar ke belakng 180 derajat. Aku hanya bsa menutup mulutku, saya langsung memutar badan dan berlari menyusuri sekolah Internasional yang sepi dan gelap. Yang tadi saya lihat itu bukan manusia, rumahku sudah terlihat dan saya mempercepat lariku lalu saya masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah sudah gelap, keluargsaya sudah tidur dan saya langsung naik ke lantai 2 dimana kamarku berada.

Aku masuk dan menutup pintu, kemuian menutupi muksaya dg selimut di atas kasur. Aku sudah tidak peduli dg baju apa yang saya pakai, atau make up apa yang menempel di wajahku. Aku ketsayatan dan tidak percaya dg apa yang saya lihat, perempuan dg kepala yang terbalik itu masih terbayang di kepalsaya. Aku hanya bsa teriam sambil memejamkan mata dg paksa, dan membaca doa seadanya. Dalam ketsayatan itu, saya merasakn hawa dingin yang menusuk badanku.

Tiba-tiba saya merasakn sentuhan dingin di kakiku, saya membuka mata dan perlahan ku arahkan ke bawah kaki. Astaga, saya melihat ada sebuah tangan keriput sedang memegang pergelangan kakiku. Aku berteriak keras dan membuka selimut, ternyata tidak ada apa-apa. Tidak ada yang memegang kakiku, jantungku berdegup kencang, nafasku terengah-engah. Aku melihat sekeliling kamar, sepi dan tidak ada siapa-siapa.

Aku ketsayatan, badanku gemetar. Kemuian saya menurunkan kembali badanku, menarik selimut dan menutup muksaya. Ketika saya menutup badanku dg selimut, dibalik selimut itu bukan cuman saya, tapi perempuan dg baju hitam dg rambut panjang yang tadi saya lihat di dalam angkutan, kini ia berbaring tepat di sebelahku. Muka nya yang cantik kini menjadi menyeramkan, bibirnya memanjang dg warna merah darah dan giginya bertaring, matanya membesar dan ia menyeringai ke arahku.

Aku lalu berteriak, “tolong pergi kamu” tapi makhluk itu bukan nya pergi, ia malah mengikuti kata-katsaya sambil menggoyang-goyangkan kepalanya seperti yang hampir putus. Aku teriam kemuian menangis, saya tidak tahu lagi harus berbuat apa, selain memejamkan mata dan berdoa. Lalu seperti tidak ada apa-apa, rasa dingin itu hilang dan sudah tidak terasa lagi. Aku membuka mata, makhluk itu sudah tidak ada di depanku.

Tidak terasa tetesan air matsaya jatuh melewati pipiku, saya menangis sambil berdoa. Dan karena sudah sangat kelelahan, saya pun tertidur. Dalam tidur, saya bermimpi melihat seorang gadis perempuan memakai gaun hitam sedang menyebrang di perempatan yang biasa saya lewati. Tempat saya menunggu angkot, perempuan itu tampak kebingungan. Dalam mimpi saya dekati perempuan itu, lalu ia berbalik ke arahku dan memegang tanganku.

Dia seperti meminta tolong, dan ketika ia sedang menarik tanganku. Sebuah truk besar oleng dg kecepatan tinggi dan langsung menabraknya hingga tangan nya terlepas dari badan nya. Lalu, saya terbangun sambil tertegun dan siapa wanita itu. Hari berikutnya, saya menjalani rutinitasku sampai saya pulang. Dan saya berdiri lagi di perempatan itu, bayangan kejaian menyeramkan masih menempel di pikiranku. Sampai, perempuan itu kenapa masih ada di perempatan itu.

Dia menyebrang ke arahku dan saya baru tahu kalo ternyata di perempatan itu, di tahun 2001 ada sebuah kecelakaan hingga menewaskan seorang perempuan. Kata orang, perempuan tersebut sering menampakn diri di belokan itu. Dia sering mendatangi orang yang hendak menunggu angkutan di belokan itu. Dan biasanya yang didatangi itu perempuan, bahkan sampai sekarang masih sedikit orang yang tahu tentang keberadaan arwah perempuan penunggu belokan antapani itu.


EmoticonEmoticon