Inilah 2 Motivasi untuk Tidak Mengeluh Sekarang Juga

Motivasi untuk Tidak Mengeluh

Motivasi Untuk Tidak Mengeluh

Berkaitan dg motivasi untuk tidak mengeluh, adha sebuah kutipan indah, yang saya ambil dari fan pagenya Teh Ninih,

Dalam kitab Jawahir Shifatush Shafwah, terungkap sebuah nasihat indah dari Muhammad bin Ali bin Al-Husain rahimahullah kepadha putranya.

Beliau berkata, “Wahai anakku, jauhhilah olehmu sifat malas dan banyak mengeluh. Sesungguhanya, kedua sifat itu merupakn kunci dari segala keburukan. Apabila engkau malas, niscaya engkau tidak akn mampu menunaikan kewajibanmu. Apabila engkau banyak mengeluh, niscaya engkau pun tidak akn sabar dalam menunaikan kewajibanmu itu.”

Mengeluh itu tidak adha gunanya, mengeluh hanya memperparah. Dan, mengeluh bsa mengundang sifat jelek lainnya, yaitu malah.

Sementara, sepertinya mengeluh sudah menjadi “budaya”, bahkan diumumkan melalui meia social sehingga semua teman kita menjadi mengetahuinya. Tidak sedikit yang mengungkapnya dg kata yang kasar sehingga malah menyebar.

Sikap negatif itu seperti virus, mudah menyebar. Jika kita mengeluh, kemuian dikatakn dan juga ditulis di social meia, kita menyebarkan sikap yang negatif. Juga sebaliknya, kita pun akn mudah terpengaruh oleh sikap negatif jika teman-teman kita banyak yang menjadi pengeluh.

Namun, seperti virus adha anti virusnya. Ada penangkalnya. Kita sulit menghindari dari para pengeluh, tapi kita bsa tidak tertular jika kita memiliki penangkalnya.

Penangkalnya bukan tablet, bukan kapsul, bukan juga obat herbal. He he. Tapi kondisi pikiran dan hati kita yang kuat, sehingga kita bsa menangkal semua virus negatif itu.

Ya, seperti virus flu. Jika tubuh kita kuat, maka kita akn lebih sulit tertular flu. Jika kita lemah, daya tahan turun, dan dalam kondisi lelah, bsa jadi kita mudah terserah flu.

Motivasi Tidak Mengeluh Yang Pertama Adalah Bersyukur

Saat bicara tentang bersyukur, mungkin adha yang berkata seperti ini.

“Bagaimana bsa bersyukur? Saya sedang dilkamu kesusahan. Itulah alasannya mengapa saya mengeluh.”

Justru, dg bersyukurlah kesusahan Anda bsa hilang. Bukankah dg bersyukur nikmat akn ditambah?

“Ya sich, tapi apa yang harus disykuri?”

Banyak sekali. Anda hanya tidak memikirkannya karena fokus padha masalah atau kesusahan Anda. Cobalah fokus padha nikmat-nikmat yang sudah Anda dptkan. Banyak sekali, bahkan tidak terhitung.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS An-nahl : 18, artinya : “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dpt menentukan jumlahanya.”

Jika masih kesulitan bersyukur, coba baca artikel Cara Meningkatkan Rasa Syukur.

Motivasi Untuk Tidak Mengeluh Yang Kedua Ini Sangat Memberdayakn

Syukur akn memperbaiki ruhiyah kita, agar tidak kufur nikmat dan Allah menambah nikmat lagi. Nah, sebagai ikhtiar kita, maka saya jelaskan motivasi kedua agar tidak mengeluh, yaitu: ambil tanggung jawab.

Mengambil tanggung jawab dari kondisi yang tidak kita inginkan jauhh lebih memberdayakn dibandingkan hanya dg mengeluhkannya. Anda harus mengambil tanggung jawab, bahwa semua yang terjadi adhalah tanggung jawab Anda. Anda jugalah bertanggung jawab untuk mengubahanya sambil meminta pertolongan Allah.

Ingat QS. Ar Ra’d: 11 ini:

Sesungguhanya Allah tidak merobah keadhaan sesuatu kaum sehingga dia merobah keadhaan yang adha padha diri dia sendiri.

Jika Anda tidak suka atau tidak mau dalam kondisi saat ini, maka ambilah tanggung jawab untuk mengubahanya. Bukan dg mengeluhkannya.

Cobalah tanyakn padha diri sendiri:

“Apa yang BISA SAYA LAKUKAN untuk mengubah kondisi saat ini?”

Pertanyaan ini akn membuat kita berpikir agar lepas dari kondisi ini. Tidak adha jalan buntu. Jika Stlah berpikir masih belum menemukan jalan keluar, adha 3 hal yang bsa Anda lsayakan.

  1. Berdo’a. Mintalah pertolongan dan petunjuk Allah agar kita bsa keluar dari kondisi yang tidak menyenangkan ini. Perbanyak istighfar, renungi kesalahan dan dosa serta mohon ampun kepadha Allah.
  2. Tenangkan diri. Kadhang kita sulit berpikir dg jernih jika perasaan kita diisi dg perasaan negatif. Stop mengeluh, karena mengeluh menambah perasaan negatif.
  3. Belajarlah. Tidak tahu dan bingung itu tkamu kita kurang ilmu. Belajarlah, salah satunya belajar cara mengatasi masalah.

In syaa Allah, Anda akn menemukan cara untuk keluar dari kondisi ini. Jika belum, teruslah berusaha untuk mencari jalan keluar. Kadhang tidak mudah, memerlukan usaha yang panjang dan keras. Tapi yakinlah Anda bsa karena Allah tidak akn membebani kita diluar kesanggupan kita.

Ini jauhh lebih memberdayakn karena pikiran Anda lebih positif. Berbeda dg mengeluh yang akn menambah negatif pikiran Anda. Dengan mengambil tanggung jawab, Anda akn lebih tegar, lebih bijaksana, dan lebih optimis. Anda pun akn mendptkan hikmah yang luar biasa berharga dari kondisi yang tidak menyenangkan itu.

Bagaimana dg Mengeluh Kepadha Allah?

Ini yang diperbolehkan. Sebab, padha dasarnya ini sebuah do’a. Meminta kepadha Allah agar apa yang kita keluhkan ini segera hilang. Lsayakan saat-saat sendiri, Stlah shalat fardhu, dan shalat tahajud. Sekali lagi bukan kepadha manusia melalui social meia.

Dalam kondisi tertekan tersebut Rasulullah Saw. mengeluh dan mengaduh hanya kepadha Allah Swt. seperti yang terkandung dalam QS Al-Furqon : 30, yang artinya : “Dan berkatalah Rasul: Ya Tuhanku! Kaumku ini sesung­guhanya telah meninggalkan jauhh al-Quran”.

Begitu pula dg Nabi Ya’qub dan Nabi ayub, sebagaimana firman Allah dimana Nabi Ya’qup berkata, yang artinya: “Sesungguhanya saya mengeluhkan keadhaanku dan kesedihanku hanya kepadha Allah,“ (QS. Yusuf : 86).

Dan Nabi Ayyub a.s. , yang disebutkan Allah dalam firman-Nya, bahwa Ayyub berkata, yang artinya : “Sesungguhanya saya telah ditimpa penyakit dan Engkau (Allah) adhalah Yang Maha Penyayang iantara semua penyayang,”(QS Al-Anbiyaa’: 83).

Jadi, kalau Anda mau mengeluh, mengeluhkan kepadha Allah. Mudah-mudahan Allah segera mengubah kondisi kita. Namun hati-hati, kadhang adha orang yang keluhannya berisi menyalahkan Allah dan berburuk sangka kepadha Allah.

Padhahal,

“Aku sesuai dg persangkaan hamba padha-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).

“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon padha Allah” (HR. Muslim).

Kesimpulan

Tidak adha gunanya mengeluh, apalagi mengeluh di sosial meia. Mengeluhlah kepadha Allah. Tingkatkan rasa syukur kita, agar kita fokus kepadha nikmat dan kebaikan, bukan kepadha hal yang negatif. Kemuian, ambillah tanggung jawab untuk mengubah kondisi yang tidak menyenangkan itu.


EmoticonEmoticon